Pendidikan merupakan investasi jangka panjang dan harus dibangun berdasarkan desain yang jelas dan berkelanjutan.kondisi masa depan umat, bangsa dan negara tergantung dan dipengaruhi mutu layanan pendidikan yang diterima generasi muda yang ada di madrasah dan pesantren saat ini. Jika mereka memperoleh layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu, maka pada gilirannya nanti akan menjadi generasi "emas" bangsa" dan "manusia-manusia baru", yang memiliki kapasitas dan kompetensi berdaya saing, dan memegang peran penting dalam kejayaan umat dan menentukan arah pembangunan bangsa.
Grand design sangat penting karena akan memandu arah ke depan bagaimana strategi, target, dan sumber daya dibutuhkan guna mencapai kualitas pendidikan madrasah yang diharapkan. Dengan grand design, tahapan road map peningkatan mutu madrasah akan semakin jelas, dan sudah seharusnya menjadi rujukan dalam membuat kebijakan maupun menetapkan anggaran untuk pendidikan Islam ke depan.
Berikut kami akan berbagi contoh grand desain madrasah yang berguna untuk melengkapi data madrasah.
GRAND DESIGN MI MUJAHIDIN TRIMULYA 2019-2020
BAB I
DASAR PEMIKIRAN
Pada era global dan modern seperti sekarang ini, di mana teknologi dan informasi telah berkembang demikian pesatnya akan berimbas pada adanya tuntutan terhadap setiap individu untuk bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.
Hal ini berimbas pula pada adanya tuntutan kepada institusi pendidikan sebagai agent of change untuk bisa beradaptasi dan memenuhi tuntutan dan kebutuhan zaman. Di sini pendidikan dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan – lulusan yang mampu menguasai tekhnologi dan informasi serta memiliki wawasan keagamaan yang kuat.
Ada beberapa kriteria di mana keberadaan sebuah institusi pendidikan akan memperoleh pengakuan dari publik. Antara lain yaitu jika dia menghasilkan alumni dengan nilai akademik tinggi, mampu meraih prestasi dalam berbagai kejuaraan, dan juga memiliki hubungan yang sinergis dengan masyarakat di lingkungannya.
Betapa banyak institusi pendidikan berdiri di negeri ini, namun yang mendapat pengakuan dari masyarakat jumlahnya sangatlah sedikit. Hal ini terjadi karena institusi pendidikan hanya berjalan apa adanya tanpa mau berbenah dan mengadakan penyesuaian dengan perkembangan zaman. Institusi – institusi pendidikan seperti inilah yang nantinya akan ditinggalkan oleh masyarakat sebagai konsumen. Hidup segan mati tak mau itulah istilah yang tepat untuk Institusi – institusi pendidikan yang keberadaannya tidak diakui masyarakat, mau dibubarkan sayang, dipelihara pun tidak banyak peminatnya.
Untuk itu Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin sebagai sebuah institusi pendidikan haruslah bisa memposisikan dirinya sebagai sebuah lembaga yang unggul dan benar – benar menjadi agent of change yang dapat menghasilkan out put yang sesuai dengan tuntutan masyarakat pada zamannya.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Konsep ini disusun sebagai wujud tanggungjawab pengurus madrasah dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Yayasan Jamiyyah Mujahidin Al Ihsan di Desa Trimulya Kecamatan Onembute Kabupaten Konawe, dengan maksud :
1. Sebagai acuan kepala madrasah, TPQ, RA, PAUD dalam menyusun Program pengembangan madrasah / lembaga.
2. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah / lembaga.
3. Sebagai alat evaluasi dan monitoring bagi pengurus terhadap pelaksanaan kinerja kepala madrasah / lembaga.
4. Sebagai pedoman pengurus dalam menyusun laporan perkembangan pendidikan di masing-maisng lembaga secara periodik.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Agar masing-masing lembaga/madrasah memiliki arah yang jelas dalam menyusun program pengembangan lembaga.
2. Agar lembaga/madrasah di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin bisa menjadi lembaga yang unggul dengan lulusan yang ideal.
3. Agar lembaga/madrasah di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin selalu mendapat pengakuan masyarakat.
BAB III
MENUJU MADRASAH
IBTIDAIYAH MUJAHIDIN YANG UNGGUL
Masyarakat ternyata memiliki kepekaan terhadap keberadaan sebuah madrasah dan memiliki daftar penilaian global tentang sebuah madrasah. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan sebuah madrasah selalu berada dalam pengawasan masyarakat. Jadi tanpa melakukan publikasi besar – besaran pun jika sebuah madrasah memiliki prestasi lebih baik daripada madrasah lain maka dengan sendirinya madrasah itu akan mendapat pengakuan dari masyarakat.
Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin 'dianggap' unggul tidak hanya dari fasilitas yang serba canggih dan mutaakhir (semua serba komputerisasi), tidak juga dilihat jadi siswa secara kuantitas. Namun Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin dianggap unggul jika mampu menciptakan lulusan (output) yang unggul di berbagai bidang. Atau mampu melahirkan lulusan yang diterima di jenjang pendidikan di atasnya yang mendapat pengakuan di masyarakat. Atau juga meluluskan tenaga kerja terampil dan siap pakai.
Adapun lulusan unggul atau lulusan ideal yang diharapkan dari Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin adalah sebagai berikut :
1. Memiliki sikap keagamaan yang lurus
2. Memiliki kepribadian yang utama
3. Memiliki jasmani yang kuat
4. Memiliki nilai akademik yang tinggi
5. Memiliki ketrampilan kerja khusus
6. Menguasai tekhnologi dan sarana informasi
7. Diterima di jenjang pendidikan favorit di atasnya
Apabila salah satu kriteria di atas hilang, maka hilanglah nilai ideal dari seorang lulusan.
BAB IV
KONSEP DAN MASTER PLAN
MEWUJUDKAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUJAHIDIN YANG UNGGUL
Pendidikan adalah merupakan sebuah proses perlakuan terhadap input dalam upaya perubahan yang mengarah peningkatan segala bidang mulai kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga menghasilkan output yang sesuai dengan kompetensi tamatan pada sebuah jenjang pendidikan. Namun demikian pendidikan bukanlah sebuah pabrik yang mengolah bahan mentah untuk kemudian mengubahnya menjadi barang jadi sebagai produk, tetapi pendidikan mengolah peserta didik (dalam hal ini adalah seorang anak manusia) yang tidak bisa diperlakukan sama seperti benda mati layaknya bahan baku mentah sebuah pabrik pengolahan untuk kemudian diubah menjadi barang jadi yang siap pakai.
Sebuah perusahaan dikatakan bonafid dan unggul jika mampu memproduksi barang yang memiliki kualitas yang mampu memuaskan konsumen. Demikian juga pendidikan, dikatakan unggulan jika mampu menciptakan lulusan yang memberi kepuasan pada konsumen (baca masyarakat). Sebuah perusahaan akan mampu memproduksi barang bermutu, jika dia didukung oleh beberapa faktor yang harus ada pada perusahaan
Sebuah lembaga pendidikan ibarat perusahaan atau pabrik otomotif yang dikatakan unggul. Semua dikatakan unggul karena memiliki faktor - faktor pendukung. Memiliki mesin produksi dengan tekhnologi yang mutaakhir, memiliki tenaga kerja yang berkualitas, senantiasa mengeluarkan produk yang bermutu tinggi (teruji, awet dan memiliki kelebihan masing – masing), senantiasa melakukan inovasi produk, semua itu tidak akan terjadi jika bahan baku yang dipakai tidak memiliki kualitas.
Demikian pula Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin, akan dikatakan unggul jika mampu mencetak lulusan yang memuaskan masyarakat, dan itu akan dapat terwujud jika madrasah didukung oleh berbagai potensi yang dimiliki , yaitu;
- Proses Belajar Mengajar yang tepat guna
- Calon siswa (input) yang berkualitas
- Guru profesional dan kompeten
- Sarana dan prasarana yang memadai
- Management berwawasan global, progresif, dan pandangan jauh ke depan
- Partisipasi dari masyarakat
- Ekstra kurikuler yang memiliki nilai jual
- Anggaran yang mencukupi
Dengan adanya faktor – faktor di atas maka isyaAllah Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin akan menjadi unggulan dengan tercetaknya lulusan – lulusan bermutu tinggi.
Berikut ini “Master plan” yang harus dipersiapkan menuju Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin unggul.
a. Perbaikan Proses Belajar Mengajar
Proses Belajar Mengajar adalah komponen inti dari sebuah proses pendidikan. Yaitu proses perlakuan terhadap peserta didik ( input ) dalam rangka mengubah ke arah peningkatan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga dapat menghasilkan lulusan (output) sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Proses belajar mengajar harus ada perubahan ke arah yang lebih baik, diantaranya:
1. Kehadiran guru harus tepat waktu
2. Cara mengajar guru harus sesuai tuntutan kurikulum yang berlaku
3. Adanya program bimbingan bagi siswa berprestasi
b. Benahi sistem penerimaan peserta didik baru (input) .
Sebagaimana “bahan mentah” calon siswa dalam pendidikan idealnya harus memiliki kualifikasi tertentu. Karena input yang baik berimbas pada baiknya proses belajar mengajar yang pada akhirnya juga berimbas pada bagusnya lulusan (output).
Siswa dengan kualifikasi tiga ranah pendidikan (kognitif, afekti, dan psikomotorik) yang baik; memiliki motifasi belajar yang tinggi, dan jika mendapat perlakuan pendidikan yang baik maka akan menghasilkan output yang unggul, baik dalam hal akademik maupun non akademik.
Oleh karena itu harus ada upaya perubahan sistem dalam penerimaan peserta didik baru, yaitu:
1. Seleksi masuk calon peserta didik baru, atau
2. Membuat program akselerasi di setiap tingkatan kelas.
c. Guru harus profesional dan berkompeten
Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang seorang guru bukanlah satu–satunya sumber informasi. Karena sekarang peserta didik memungkinkan menggali informasi dari berbagai sumber. Terlebih lagi tekhnologi dan informasi sekarang ini telah mengglobal dan berkembang pesat. Sehingga informasi dapat tersebar dengan demikian cepat. Bahkan jika tidak menyesuaikan dengan perkembangan jaman seorang guru bisa jadi 'tidak lebih pandai' dari anak didiknya.
Oleh karena itu, guru Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin haruslah profesional, dengan kriteria :
1. Kualifikasi pendidikan sesuai, kompeten di bidangnya dan berwawasan luas
2. Menguasai Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
3. Setiap saat mau meng-up date pengetahuannya melalui pendidikan dan latihan
4. Memiliki kemampuan yang baik dalam berinteraksi sosial
d. Tersedianya Sarana Prasarana sebagai pendukung
Sebuah lembaga pendidikan dikatakan bagus jika memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Tidak harus dengan gedung megah bertingkat, yang penting memiliki jumlah ruangan dan ukuran yang cukup, memiliki perangkat penunjang dengan jumlah dan kualitas yang memadai, dan memiliki tenaga pengelola yang terampil dan kompeten.
Terkait sarana prasarana di lembaga Ibtidaiyah Mujahidin harus ada komitmen sebagai berikut :
1. Pelihara dan manfaatkan apa yang sudah ada sehingga benar-benar berhasil guna.
2. Rencanakan secara jelas, terici, dan terukur tentang penambahan sarpras yang dibutuhkan secara mendesak.
e. Management berwawasan global dan progresif serta pandangan jauh ke depan
Sebuah madrasah haruslah memiliki management yang bervisi jauh ke depan dan harus senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi dan informasi, kalau madrasah tidak mengarah ke sana maka dia harus siap untuk ditinggal konsumen.
Dalam hal ini kepala madrasah / lembaga Ibtidaiyah Mujahidin sebagai manajer harus memiliki kemampuan:
1. Membuat perencanaan, mengorganisasi, kontroling, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut dari semua program madrasah/lembaga.
2. Kepala madrasah / lembaga juga harus memiliki pribadi sebagai berikut :
· Senang akan perubahan dan bisa memberi contoh. Ia senang membuat perubahan demi siswa dan demi kemajuan gurunya. Ia konsisten mengawal perubahan dan menjadi contoh orang yang pertama kali berubah. Ia jadi sosok yang sadar dan cepat mengambil keputusan dalam perubahan karena ia sadar perubahan yang baik mesti diniatkan jika tidak ingin kehilangan kesempatan.
· Bersikap proaktif dan senang menciptakan kesempatan. Karena ada atau tidaknya kesempatan tergantung cara pandang seseorang. Kepada guru-gurunya ia menjadi contoh dalam bersikap proaktif dan menghindari menunda-nunda penyelesaian masalah karena akan menjadi hal yang besar dan berdampak pada keutuhan proses belajar mengajar di sekolah.
· Punya kemampuan komunikasi yang baik dan berhati-hati saat mengeluarkan pernyataan. Bukan hanya pejabat publik yang mesti berhati-hati dalam mengeluarkan kalimat pernyataan. Kepala sekolah juga mesti berpikir panjang sebelum mengeluarkan pernyataan agar suasana kondusif tetap tercipta di sekolah.
· Sayang pada guru-gurunya. Kepala sekolah yang baik adalah juga guru yang baik karena dulunya juga pasti ia adalah seorang guru. Semua kebijakannya akan berujung pada upaya untuk membuat guru betah dan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan suasana kerja yang positif.
· Senang gunakan sosial media. Kepala sekolah yang masih memandang sinis guru-gurunya yang aktif di sosial media adalah kepala sekolah yang jadul dan ketinggalan zaman. Semestinya ia lah yang mesti memandang sosial media sebagai media yang efektif untuk alat pembelajaran, berkomunikasi dan menjadi mitranya dalam memimpin.
· Memprioritaskan proses pembelajaran. Pembelajaran yang saya maksud bukan sekedar berkonsentrasi pada tes dan ujian nasional namun membagi perhatian yang seimbang juga pada aspek yang lain misalnya aspek olah raga, kesenian dan kegiatan ekstra yang lain. Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa menyeimbangkan aspek akademis dan aspek minat dan bakat siswa.
· Gemar berkeliling dan mengontrol. Kepala sekolah akan kehilangan kesempatan untuk mengetahui perkembangan terkini di sekolahnya jika hanya duduk di ruangannya.
· Menghargai latar belakang keluarga-keluarga yang mempercayakan anaknya untuk bersekolah di tempat ia memimpin. Kepala sekolah adalah gambaran dari cara sekolah menghargai orang lain yang berbeda. Setiap individu punya kesempatan yang sama besarnya untuk berubah menjadi lebih baik. Jika ia cepat menyindir dan menghakimi maka ia akan sulit untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang tua siswa.
· Hormat kepada pengawas (atasan) sambil tetap melengkapi referensi pengetahuan dari sumber lain. Kepala sekolah yang berasal dari sekolah yang unggul dan bagus mutunya cepat punya penilaian yang merendahkan pengawas (atasannya) hanya karena pengetahuan atau cara kerja yang berbeda. Sebaliknya sekolah yang baru berkembang kadang terjebak menjadi begitu mengiyakan apa saja yang pengawas katakan tanpa punya rujukan lain sebagai pembanding
f. Adanya partisipasi dari masyarakat (orang tua)
Masyarakat sebagai konsumen pendidikan mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan sebuah madrasah menjadi lembaga yang unggul. Karena masyarakatlah yang menikmati hasil dari sebuah proses pendidikan. Dan dari masyarakat pulalah dapat diketahui arah pendidikan seperti apakan yang diinginkan.
Oleh karena itu, hendaklah kepala madrasah/lembaga melakukan;
1. Menjalin hubungan yang baik secara struktural atau individual dengan komite madrasah yang sudah dibentuk.
2. Selalu melibatkan masyarakat ( komite madrasah ) dalam penyusunan program madrasah.
3. Senantiasa menjaring aspirasi masyarakat terkait ide dan gagasan tentang kegiatan sekolah demi kemajuan lembaga. Namun hal ini jangan sampai berubah menjadi sebuah proses intervensi pihak – pihak tertentu di luar madrasah terhadap program madrasah.
g. Ekstra kurikuler sebagai ajang apresiasi potensi diri
Salah satu pengakuan masyarakat terhadp sebuah madrasah adalah ketika sebuah madrasah mampu meraih prestasi dalam berbagai kejuaraan atau perlombaan. Hal ini menjadikan sebuah madrasah dituntut untuk memiliki wadah untuk menjembatani ke arah itu, yaitu dengan adanya kegiatan ekstra kurikuler.
Dasar pemilihan kegiatan ekstra adalah:
1. Memiliki nilai jual atau tidak di mata masyarakat.
2. Ada tidaknya kejuaraan atau event dari bidang ekstra tersebut.
3. Besar kecilnya manfaat bagi peserta didik kelak ketika sudah terjun di masyarakat.
Dengan catatan, karena kegiatan ekstra dilaksanakan di luar jam pelajaran maka harus ada pengawasan dan evaluasi secara berkala dari kepala madrasah / lembaga sehingga benar-benar tercapai tujuannya.
h. Anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Sebuah madrasah dalam melaksanakan program tentu tak bisa lepas dari yang namanya dana.
Tanpa dana yang mencukupi segala macam kebutuhan baik fisik maupun non fisik tidak akan terpenuhi. Sarana dan prasarana tidak akan terlengkapi, peralatan tak terbeli, serta pengadaan tenaga baik guru, pembina dan pelatih maupun karyawan akan mengalami kendala ketika terbentur masalah dana.
Oleh karena itu, kepala madrasah / lembaga harus;
1. Merencanakan RKA dengan sebaik-baiknya terkait dengan program dan penggunaan dana.
2. Mempunyai keyakinan yang kuat bahwa ketika program kita memiliki nilai tawar yang tinggi di masyarakat, maka penggalian dana akan terasa mudah.
3. Mempunyai program penggalian dana alternatif selain dari wali murid.
BAB V
ACTION PLAN
MADRASAH IBTIDAIYAH MUJAHIDIN
No.
|
Bidang Pengembangan
|
Action plan
|
Ket.
|
1
|
Proses Belajar Mengajar
|
· Guru datang dan pulang tepat waktu.
· Guru membuat persiapan secara mandiri dan kontinu
· Guru menerapkan metode belajar bervariasi dan media yang tepat.
· Membuat program lesson study
· Membuat program bimbingan siswa berprestasi
|
Lembaga menyiapkan form evaluasi terhadap semua kegiatan yang diprogram kan
|
2
|
Calon siswa (input) yang berkualitas
|
· Seleksi / penjaringan bagi peserta didik baru
· Program akselerasi di setiap tingkatan kelas
|
Kriteria seleksi minimal punya minat belajar yang tinggi.
|
3
|
Guru profesional dan kompeten
|
· Guru mengajar sesuai kualifikasi pendidikannya
· Guru menguasai TI sebagai media pembelajaran
· Guru aktif mengikuti latihan sebagai tuntutan adanya perubahan pendidikan
· Guru memiliki ide perubahan dan mau melaksanakan perubahan demi perbaikan
· Guru mampu berinteraksi yang baik dengan lingkungan sekitar.
|
Lembaga menfasilitasi kebutuhan guru terkait tugas profesional
|
4
|
Sarana dan prasarana
|
· Inventarisasi sarana prasarana yang sudah ada dan memungkinkan bisa dimanfaatkan.
· Membuat rencana penambahan sarana prasarana secara rinci, jelas, dan sesuai kemampuan.
|
Masih banyak sarpras yang belum dioptimalkan penggunaan nya
|
5
|
Management berwawasan global, progresif, dan pandangan jauh ke depan.
|
· Kepala madrasah / lembaga membuat Renstra dan program pengembangan
· Kepala madrasah / lembaga menjadi motor penggerak perubahan
· Kepala madrasah / lembaga membuat planing, mengorganisasi, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi semua program madrasah/lembaga
|
Semua dewan guru berpotensi menjadi pemimpin sehingga bisa mengabdikan kelebihannya masing- masing
|
6
|
Partisipasi dari masyarakat
|
· Membuat dan melaksanakan program pemberdayaan peran wali murid
· Restrukturisasi dan optimalisasi peran serta komite madrasah
| |
7
|
Ekstra kurikuler yang memiliki nilai jual
|
· Setiap lembaga memiliki kegiatan ekstra unggulan untuk event / kejuaraan.
Misal; olah raga, seni, karya ilmiah dll.
· Setiap lembaga memiliki kegiatan ekstra untuk life skill (keterampilan hidup).
Misal; teknologi tepat guna, wawasan keagamaan, dll.
· Setiap lembaga memiliki kegiatan ekstra yang mengarah ke keterampilan kerja.
Misal; pengolahan makanan khas, pemanfaatan TIK, pengolahan bahan bekas, usaha konveksi dll.
|
Bisa melaku- kan kerja sama dengan pihak luar yang saling menguntung kan
|
8
|
Anggaran / biaya
|
· Menyusun RKA berbasis pengembangan dan keunggulan madrasah / lembaga
· Mencari pemasukan dana dari sumber non wali murid.
· Efisiensi dan efektifitas penggunaan dana
|
BAB VI
PENUTUP
Alhamdulillah konsep pengembangan pendidikan di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin Kecamatan Onembute telah selesai disusun. Ini merupakan jawaban dari kebutuhan terhadap tersedianya pedoman tertulis dari upaya menuju madrasah/lembaga unggul. Apa yang tertuang dalam lembaran ini masih sebatas konsep yang masih perlu diterjemahkan oleh masing-masing lembaga dan dituangkan dalam Rencana Program Pengembangan Madrasah / Lembaga.
Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada pihak-pihak terkait;
1. Kepala lembaga / madrasah di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Mujahidin yang masih tetap semangat dalam ide perubahan.
2. Para dewan guru dan tenaga kependidikan yang telah banyak memberi saran, kritik, dan masukan kepada pengurus sehingga bisa menggugah semangat kerja dan terus berusaha mewujudkan konsep ini.
Selanjutnya kami menunggu kerja sama dan komitmen bersama setelah adanya konsep pengembangan pendidikan ini untuk ditindaklanjuti. Pengurus telah berupaya sekuat tenaga menampung dan merealisasi semua aspirasi dari para civitas akademik di Ibtidaiyah Mujahidin, oleh karena itu sekarang tinggal bagaimana mengfollow up ke depannya.
Kami yakin masih banyak yang harus disempurnakan dari draft konsep pengembangan pendidikan ini, untuk itu saran dan kritik masih seanntiasa kami harapkan demi perbaikan.
Trimulya, 15 Agustus 2019
Kepala Madrasah
RUSMANTO, S.Pd.I
DOWNLOAD GRAND DESIGN MI MUJAHIDIN TRIMULYA DI SINI
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar